AKUNTANSI INTERNASIONAL
MAKALAH TRANSLASI MATA UANG ASING
Disusun Oleh :
Wulan Widyaningsih
29213371
4EB01
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK ATA 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Translasi mata uang asing berbeda dengan konversi mata uang asing. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Terkadang sulit dibedakan antara konversi dan translasi, oleh karena itu, penting untuk mengetahui teorinya agar dapat membedakan dalam praktiknya. Perusahaan di Indonesia tidak hanya melakukan teorinya agar dapat membedakan dalam praktiknya. Perusahaan di Indonesia tidak hanya melakukan transaksi dengan perusahaan lokal akan tetapi juga melakukan transaksi internasional bahkan ada yang membuka cabang di negara lain ataupun melakukan merger dengan perusahaan luar negeri. Sehingga diperlukan pengetahuan mendalam mengenai translasi dan konversi. Karna masalah diatas sehingga penulis memilih tertarik untuk menyajikan materi terkait dengan translasi mata uang asing.
1.2 ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Banyak
permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncul dari
fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat
variabelitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode
translasi mata uang asing dan penanganan terhadap translasi mata uang asing
keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat membandingkan hasil
suatu perusahaan dengan prusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam suatu
perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya.
Terdapat
tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing : mencatat transaksi mata
uang asing, mempehitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang`,
dan berkomunikasi dengan peminat saham asing. Akhirnya kenaikan jumlah
investasi internasional meningkatkan kebutuhan untuk menyampaikan informasi
pembukuan perusahaan yang berdomisili pada satu negara kepada para investor di
negara lainnya.
1.3 EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS
ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs
translasi dibawah ini dapat digunakan untuk mentranskasikan neraca mata uang
asing terhadap mata uang domestik. Pertama, kurs saat ini, adalah kurs yang
berlaku pada tanggal laporan keuangan. Kedua, adalah kurs historis, yang
merupakan translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing
pertama kali didapatkan atau asaat kewajiban dengan mata uang asing pertama
kali muncul. yang terakhir, kurs rata-rata, yaitu nilai rat-rata biasa atau
dengan pembobotan naik pada kurs historis atau saat itu. Kurs historis pada
umumnya menjaga padanannya biaya awal item mata uang asing dalam laporan
keuangan domestik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Translasi
Translasi adalah
proses pernyataan informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat
digunakan membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu
perusahaan ke perusahaan lain menjadi hal yang sulit.
Transaksi mata uang asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi
mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Oleh
karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau
menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat
pinjam meminjam dengan mata uang asing. Transaksi mata uang asing
mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain.
Untuk mengerti alasannya, pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang
fungsional.
FAS
No. 52 keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing,
mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing
1.
Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban,
pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus dihitung dan
dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan dengan
pengaruh nilai tukar pada saat itu.
2.
Pada setiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan
mata uang selain mata uang fungsional ik pada pencatatan harus disesuaikan
untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
Terdapat dua cara untuk
melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi
1.
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal,
penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian
terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
2.
Perspektif Ganda
Pada perspektif transaksi ganda,
penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan
yang memberikan tambahan pendapatan.
Untuk tujuan keseragaman FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi
ganda untuk transaksi mata uang asing.
2.2 TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.Translasi mata uang asing
dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan
pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan
memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap
mata uang asing induk perusahaan.
Perusahaan yang beroperasi secara
internasioanal menggunakan berbagai metode untuk menunjukkan aset, utang,
pendapatan, dan beban dalam mata uang domestik yang dinyatakan dalam mata uang
asing. Metode mata uang asing, seperti:
1.
Metode Nilai Tukar tunggal
Metode nilai tukar tunggal ,
yang diketahui juga sebagai metode kurs saat ini, telah lama populer di
EropaMetode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga
saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pada metode ini, laporan
keuangan operasional asing memiliki laporan domisili tersendiri
2.
Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda
mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata
uang asingnya
a. Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, aset lancar
yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancar ditranslasikan ke dalam
mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat
ini.
b. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini juga menggunakan
skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang
sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini.
c. Metode Kurs Sementara
Dengan metode ini, translasi
mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut
hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode ini, item moneter seperti
kas, piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs saat itu.
2.3 Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Secara internasional,
perlakuan akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan
prosedur translasi mata uang asing.Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian
translasi mta uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada penangguan
dengan pendekatan hybrid pada keduanya.
a. Penangguhan
b.Penangguhan dan Amortisasi
c. Penangguhan sebagian
d. Tidak ada penangguhan
2.4 PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Praktik
akuntansi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respons terhadap
meningkatnya kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem
moneter internasional
§
Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi mata uang asing pada
banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting Research Bulletin No.43.
Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent. Keuntungan dan
kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan. Keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing dimasukkan ke dalam keuntungan selama
periode yang ada. Kerugiannya diakui dalam pendapatan lancar.
§
1965-1975
ARB No.43 memperoleh beberapa pengecualian
khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus persediaan dapat
ditranslasikan dengan kurs historis. Lebih jauh, translasi mata uang asing
seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut
diperbolehkan setelah accounting principles board opinion No.6 dikeluarkan pada
tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan pilihan translasi mata uang asing
lain bagi perusahaan dalam ARB No.43
§
1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan
metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial acccounting
Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini
secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS
dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementaraFAS No. 8
ternyata kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan yang teoritis,
banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan
perusahaan.
§
1981-sekarang
Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat
tentang 12 keputusan pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah
beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan
statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.
2.5 GAMBARAN
STANDARD NO.52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Tujuan translasi mata uang
asing dalam FAS No.8 berbeda secara substansi dari FAS No.52 FAS No.8, mengadopsi perspektif induk
perusahaan dengan memberi syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing
dipresentasikan jika seluruh transasi mengikuti mata uang yang digunakan induk
perusahaan. Lebih jauh, mata uang fungsional menunjukkan pilihan metode
translasi mata uang asing yang digunakan untuk tujuan usaha gabungan dan
disposisi keuntungan dan kerugian nilai tukar.
Translasi Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang
Fungsional
Jika mata uang fungsional
dalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya
ditraslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini. Hasil keuntungan
dan kerugian traslasi mata uang asing diungkapkan dalam komponen yang terpisah
dalam ekuitas gabungan.Hal tersebut menjaga rasio laporan
keuangan karena dikalkulasikan dari pernyataan mata uang lokal.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan
adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang
fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan
dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. Seluruh keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing muncul dari proses translasi mata uang
asing dimasukkan dalam perhitungan current-periode income
Translasi saat Mata Uang
Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha
gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang
asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi
ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata
uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS
menggunakan kurs saat ini.
2.6 PERMASALAHAN PERHITUNGAN
Para pengguna akun gabungan
harus mengerti beberapa permasalahan jika mereka ingin menginterpretasikan
dengan tepat efek keuangan akibat translasi mata uang asing. Beberapa
permasalahan tersebut adalah
a. Perspektif Laporan
b. Apa yang terjadi dengan Harga Perolehan
c. Konsep Pendapatan
d. Laba Terkelola
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Metodologi dalam translasi
mata uang asing yaitu :
1. Metode Nilai Tukar Tunggal
2. Metode Nilai Tukar Ganda
a. Metode Current-Noncurrent
b. Metode Moneter-Nonmoneter
c. Metode Kurs Sementara
Translasi mata uang asing terus berkembang di berbagai negara
serta telah banyak praktik-praktik translasi mata uang asing di berbagai
belahan dunia seperti di Indonesia, Amerika, Inggris dan lainnya yang secara
teori merupakan transaksi yang kompleks
B. Saran
Sebagai mahasiswa akuntansi yang nantinya akan menj,adi
seorang akuntan maka perlu untuk mengetahui teori translasi mata uang asing
sebelum menuj,u pada praktiknya. Mari kita mempelajari translasi mata uang
asing apalagi dengan adanya AFTA
Daftar Pustaka
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1
Edisi 6. 2010: Salemba Empat