Jumat, 20 Juli 2018

Syukur Menguatkan Diri

Tidak.
Tidak boleh.
Tidak boleh lagi menangis.
Jangan cengeng.
Katamu ingin bersikap dewasa.
Ucapku menguatkan diri sendiri.

Selalu ada usaha untuk dapat bersikap mandiri.
Bersikap dewasa.
Tidak mengandalkan orang lain.
Tidak bergantung pada orang lain.
Tidak sering menangis.
Dan selalu berusaha untuk menanggungnya sendiri.

Tapi sepertinya tidak juga.
Aku selalu membagi cerita dan kisah ku kepada-Nya.
Sangat jarang untuk membagi segala kisah hidupku kepada orang lain, terkecuali keluarga.

Ini hanya siklus kehidupan.
Ini pembelajaran hidup yang sesungguhnya.
Sebuah perjalanan,
Apakah aku dapat bertahan melalui segala rumitnya kehidupan ini seorang diri,
Tanpa harus berada di bawah perlindungan orang tua ku lagi.
Masa dimana, harus dapat menentukan dna memutuskan sendiri.
Menanggung segala resiko dan akibatnya sendiri.

Tak jarang pun, aku sering lemah, merasa rapuh.
Tak apakah jika mengadu?
Jika diri ini sudah benar-benar tak dapat lagi menahannya.
Rasa mengeluh selalu ada terbesit.
Sebisa mungkin harus dapat kutahan.

Dimana rasa bersyukurmu.
Kalimat yang selalu berhasil untuk menahan perasaan mengeluh itu.
Jangan sombong.
Jangan kurang ajar.
Jangan tidak tau diri.
Harusnya kamu bersyukur.
Allah masih berkenan memberikan rezekinya kepada mu.
Segala yang terjadi pada dirimu, terimalah dengan ikhlas.
Bersyukur karena Allah masih perhatian padamu.
Menguat