Aku
pernah menulis tentangmu.
Tapi
bukan.
Lebih
tepatnya saat aku sebenarnya menyesali keputusanku. Dan pada saat itu aku
menyalahkanmu. Bukan menyalahkanmu seutuhnya, hanya saja, aku berusaha
membenarkan sudut pandangku...
Dan
karena aku belum mau untuk menceritakannya pada siapapun, mungkin lebih baik ku
jadikan tulisan saja. Tapiiii sayaaaang... tadinya mau di post buat blog tapi nyatanya
filenya ga ketemu WKWK. Karna emang lupa namanya atau lupa ngesave. Entahlah.
.
.
Tulisan
itu membahasmu seutuhnya.. bukan menceritakan sosok dirimu.. hanya cara
berpikirmu saja. Sungguh Cuma itu. Mungkin memang aku pun tak berhak untuk
membahas seseorang, dan bisa saja aku menceritakan orang itu tanpa dia tau.. termasuk
jahat bukan? Tapi sama sekali bukan itu maksudku, aku hanya menuangkan isi
pikiranku saja.
Tidak
ada yg salah bukan? Ketika kita tak ingin mengharapkan sesuatu yang tidak
sesuai dengan keinginan kita namun itulah kenyataannya dan harus menerimanya. Kamu
dengan cara berpikirmu yang seperti itu dan aku dengan cara berpikirku. Akhirnya
kita berusaha membenarkan pikiran kita masing-masing.
Aku
pernah menulis seperti ini,
Bukan
waktu yang belum tepat, tapi hanya dirimu saja yang belum siap. Karena menurutku,
kita tidak dapat menduga dan memprediksi waktu, kita tidak akan pernah siap
dengan waktu. Saat waktu yang tiba-tiba itu menghampiri, ya sudah! persiapkan
saja dirimu dan hadapi itu. Lebih baik survive dan melewatinya daripada mundur.
.
Namun
akhirnya aku belajar dan menyadari sudut pandangmu. Hanya satu kata yang kamu
pilih. SABAR. Cara berpikirmu yang akhirnya menegur dan mendamaikanku. Dan
tentu aku bisa memahaminya.
Terimakasih
karna sampai saat terakhirpun aku masih bisa belajar darimu J
0 komentar:
Posting Komentar