Minggu, 15 Oktober 2017

16/10/2017

Aku pernah menulis tentangmu.
Tapi bukan.
Lebih tepatnya saat aku sebenarnya menyesali keputusanku. Dan pada saat itu aku menyalahkanmu. Bukan menyalahkanmu seutuhnya, hanya saja, aku berusaha membenarkan sudut pandangku...
Dan karena aku belum mau untuk menceritakannya pada siapapun, mungkin lebih baik ku jadikan tulisan saja. Tapiiii sayaaaang... tadinya mau di post buat blog tapi nyatanya filenya ga ketemu WKWK. Karna emang lupa namanya atau lupa ngesave. Entahlah.
.
.
Tulisan itu membahasmu seutuhnya.. bukan menceritakan sosok dirimu.. hanya cara berpikirmu saja. Sungguh Cuma itu. Mungkin memang aku pun tak berhak untuk membahas seseorang, dan bisa saja aku menceritakan orang itu tanpa dia tau.. termasuk jahat bukan? Tapi sama sekali bukan itu maksudku, aku hanya menuangkan isi pikiranku saja.
Tidak ada yg salah bukan? Ketika kita tak ingin mengharapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita namun itulah kenyataannya dan harus menerimanya. Kamu dengan cara berpikirmu yang seperti itu dan aku dengan cara berpikirku. Akhirnya kita berusaha membenarkan pikiran kita masing-masing.
Aku pernah menulis seperti ini,
Bukan waktu yang belum tepat, tapi hanya dirimu saja yang belum siap. Karena menurutku, kita tidak dapat menduga dan memprediksi waktu, kita tidak akan pernah siap dengan waktu. Saat waktu yang tiba-tiba itu menghampiri, ya sudah! persiapkan saja dirimu dan hadapi itu. Lebih baik survive dan melewatinya daripada mundur.
.
Namun akhirnya aku belajar dan menyadari sudut pandangmu. Hanya satu kata yang kamu pilih. SABAR. Cara berpikirmu yang akhirnya menegur dan mendamaikanku. Dan tentu aku bisa memahaminya.
Terimakasih karna sampai saat terakhirpun aku masih bisa belajar darimu J


0 komentar:

Posting Komentar