Kamis, 17 April 2014

Perbandingan Sektor Pertanian dengan Sektor Industri #1


Kelompok:
Ø Aminah                          (20213794)
Ø Fikki Rizki Prima           (23213451)
Ø Rita Andiyani                (27213833)
Ø Wulan Widyaningsih     (29213371)
Kelas : 1EB07

SEKTOR PERTANIAN

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Tidak perlu di ragukan lagi bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi agraris yang sempurna,
memberikan ruang seluas-luasnya untuk memanfaatkan potensi pertanian tersebut. Ketergantungan kita pada pertanian sangat tinggi sebab hampir seluruh kegiatan perekonomian kita berpusat di sektor terbesar itu.
Pengentasan kemiskinan dan juga pencapaian ketahanan pangan merupakan sasaran tujuan pembangunan maka tak pelak lagi bila pembangunan sektor pertanian merupakan satu cara pencapaian tujuan tersebut
.

Permasalahan Seputar Pertanian

Pembangunan sektor pertanian bukan suatu hal mudah. Ada banyak hal sesungguhnya yang menjadi permasalahan misalnya masih rendahnya pengetahuan petani atas akses informasi dan teknologi, permasalahan lemahnya akses modal, juga dapat berupa investasi yang dimiliki oleh petani yang kurang. Hal ini menjadi sangat kontras sementara pertanian mendominasi hampir setiap segi perekonomian, misalnya dalam penyerapan tenaga kerja.
Sebenarnya permasalahan tersebut diatas bukan temuan baru, masalah ini sudah sejak lama ada sejalan dengan keberadaan pertanian itu sendiri.  Terkait dengan hal tersebut sesungguhnya pemerintah telah meluncurkan berbagai program yang mendukung petani, misalnya dalam hal peningkatan produksi pangan dikembangkan lewat balai pengkajian dan penelitian pertanian tentang teknologi tepat guna dan pengembangan benih-benih unggulan berpotensi.


Dilihat dari grafik diatas, mengenai laju dan sumber  pertumbuhan PDB pada tahun 2013 dapat diperbandingkan antara sektor pertanian dengan sektor yang lainnya. Untuk sektor pertanian sendiri sumber pertumbuhan cenderung rendah dari pada sektor industri dan perdagangan. Sedangkan untuk laju pertumbuhannya sektor pertanian sedikit mempunyai tingkatan yang lebih tinggi. Namun tetap berada dibawah sektor industri dan perdagangan.
Perbandingan Sektor Pertanian dan Sektor Industri
Keputusan Indonesia untuk membuat pertanian menjadi landasan perencanaan pembangunan negara memang tidak sejalan dengan kebijaksanaan konvensional. Di tengah penekanan pembangunan pertanian itu tentu saja pemerintah sadar sepenuhnya bahwa Indonesia tidak  bisa terus menerus bergantung pada pertanian untuk menjadi negara modern. Pada akhir decade enam puluhan, ketika pemerintah Orba meluncurkan rencana pembangunan ekonominya, sebagian besar literature dalam bidang ekonomi mengidentikkan pembangunan dengan industrilisasi. Hal ini terlihat lebih nyata lagi misalnya dalam penanaman negara yang sudah mencapai standar hidup yang tinggi bagi penduduknya sebagai negara industry. Meskipun Indonesia telah mengadopsi kebijakan yang mendahulukan pertanian, tim ekonomi negara tetap punya komitmen besar terhadap industrilisasi sebagai sebuah pilar bagi strategi pembangunan ekonomi negara. Mereka juga sadar bahwa program yang keliru untuk mencapai industrilisasi secara terburu-buru bisa menjadi boomerang yang menyebabkan disalokasi ekonomi, investasi terbuang percuma, dan penghamburan kekayaan negara yang langka.
Memandang ke belakang, akhir decade Sembilan puluhan, saat Indonesia mulai menjadi negara industry baru (NIC, Newly Industrialized Country), orang bisa dengan mudah berpikir bahwa kita telah berhasil. Namun, dalam prosesnya, kita kadang-kadang membuat kesalahan yang membawa kepada jalan buntu. Ada banyak pengalaman berharga yang kita peroleh terutama pada tahun-tahun awal. Pengalaman-pengalaman ini bisa disarikan sebagai berikut :

1.  Proteksionisme (baik untuk menopang industry yang baru berkembang maupun untuk keperluan pemerataan bagi kelompok tertinggal) bisa berperan penting dalam pembangunan ekonomi, hanya bila proteksi ini dilaksanakan dengan tujuan yang terdefinisi dengan jelas dan masa penerapannya dibatasi.
2.  Sukses kebijakan industry tak lepas dari terpeliharanya nilai tukar mata uang yang realistis
3.  Strategi ekonomi harus bersifat fleksibel dan realistis, sehingga dapat diubah sesuai dengan perkembangan situasi, dan bila perlu dihentikan kalau sudah kadaluwarsa.

Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Produk-produk industrial selalu memiliki “dasar tukar” (terms of trade) yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk-produk sektor lain. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki variasi produk yang sangat beragam dan mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada pemakainya. Pelaku bisnis (produsen, penyalur, pedagang, dan investor) lebih suka berkecimpung dalam bidang industri karena sektor ini memberikan marjin keuntungan yang lebih menarik. Berusaha dalam bidang industri dan berniaga hasil-hasil industri juga lebih diminati karena proses produksi serta penanganan produknya lebih bisa dikendalikan oleh manusia, tidak terlalu bergantung pada alam semisal musim atau keadaan cuaca.

Menurut pendapat kelompok kami, perbandingan antara sektor pertanian dengan sektor industri cenderung lebih besar  pada sektor industri. Dari grafik Laju dan Sumber Perumbuhan PDB tahun 2013 terlihat bahwa sektor industri yang memiliki laju pertumbuhan paling tinggi. Kurangnya memaksimalkan sektor pertanian menjadi kendala pemerintah untuk mengolah sumber daya alam tersebut lebih luas, sementara dalam kegiatan industri terdapat berbagai macam kegiatan industri sehingga dapat dikatakan sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.
Namun sebenarnya sektor pertanian pun dapat lebih diolah dan dikembangkan dengan baik sehingga kualitas yang dihasilkannya pun meningkat, tetapi dengan berbagai kendala yang dihadapi permasalahan pertanian misalnya masih rendahnya pengetahuan petani atas akses informasi dan teknologi, permasalahan lemahnya akses modal, juga dapat berupa investasi yang dimiliki oleh petani yang kurang. Hal ini menjadi sangat kontras sementara pertanian mendominasi hampir setiap segi perekonomian.
Indonesia merupakan Negara agraris namun seiring dengan perkembangannya zaman globalisasi, sektor pertanian pun semakin menghilang akibat adanya pembangunan sektor industri di kawasan penduduk sekitar, hal ini yang membuat kami menyayangkan mengapa pemerintah tidak membatasi antara sektor pertanian dengan sektor industri sehingga dengan semua itu tidak ada yang harus tersingkirkan dengan perkembangan zaman. Namun kenyataannya lahan pertanian pun sudah banyak yang sekarang dijadikan sebagai tempat industri. Walaupun produk-produk industrial selalu memiliki “dasar tukar” (terms of trade) yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk-produk sektor lain, tetapi sektor pertanian pun seharusnya tetap dijaga ataupun di lestarikan karena itu merupakan sumber alam Negara Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar