PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember akta atas nama ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Sampai saat ini PT. Unilever Indonesia telah tumbuh
menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care
serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia
mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux,
Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight,
Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan tetap sama, yaitu : “dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain, menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia, dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.”
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2011, saham perseroan menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever
(dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah
perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT
Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang
distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Perusahaan memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1,000 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program itu adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
Kontribusi Perusahaan Unilever Terhadap Perekonomian Indonesia
PT Unilever Indonesia merupakan salah satu bagian korporasi produsen consumer good terbesar di dunia. Perusahaan induknya bernama Unilever yang dikendalikan dari kantor pusat yang berada di Belanda dan Inggris.
Perusahaan ini memiliki
jaringan bisnis yang luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Unilever pertama
kali berdiri pada tahun 1930, dari kongsi antara Samuel Van Berg, A Johanner
Jurgen, dan W. Hulme Lever. Perkongsian bisnis ini dinamai Unilever. Nama perusahaan
diambil dari nama belakang Hulme Lever.
Perusahaan ini awalnya
bergerak memproduksi sabun mandi merk Lever Brother. Sabun ini dipasarkan
secara terbatas di Belanda dan Inggris. Kemudian perusahaan ini mulai merambah
pada produksi pangan. Produk pertama adalah margarin yang diberi merk Dutch.
Seiring perubahan waktu,
Unilever berkembang menjadi perusahaan besar setelah mendapatkan gelontoran
modal besar dari penjualan saham-sahamnya. Selain itu, Unilever juga membuka
perusahaan cabang dan membangun pabrik-pabrik baru di berbagai negara termasuk
Indonesia.
Produk Unilver masuk di
Indonesia pada tahun 1933, yaitu ketika Belanda masih berkuasa. Ssemua produk
Unilever diimpor langsung dari Belanda untuk memenuhi kebutuhan orang-orang
Belanda di Indonesia. Waktu itu semua produk Unilever merupakan baaran mewah
yang harganya mahal. Jadi hanya orang-orang kaya saja yang memakainya.
Pada tahun 1933, pabrik
Unilever berdiri di Indonesia, namanya ZN.V.Lever, lokasinya di Angke, Jakarta
Utara. Pabrik ini memproduksi barang-barang consumer good, seperti sabun cuci,
sabun mandi, margarin dan sampo.
Setelah Indonesai
merdeka, perusahaan ini diakuisisi oleh pemerintah Soekarno sebagai perusahaan
milik negara. Namun selang dua puluh tahun berikutnya, tepatnya 1967
kepemilikan Unilever dikembalikan ke pemilik utamanya, dan dinyatakan kembali
sebagai perusahaan swasta.
Memasuki pemerintahan
Orde baru, Unilever bergeliat mengembangkan bisnisnya dengan meluaskan
pabrik-pabriknya dan menambah item produk. Produknya tak sebatas toiletter
goods saja, tapi merembah pada produksi makanan dan minuman. Salah satu produk
yang paling terkenal adalah makanan ringan, mie instan, dan ice cream. Namun demikian,
produk toillete good masih tetap menyumbang omset terbesar.
Total Unilever
memproduksi 400 item yang dipasarkan ke seluruh negera. Dengan demikian, PT
Unilever Indonesia berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.
Referensi :http://www.unilever.co.id/id/aboutus/introductiontounilever/
http://software-comput.blogspot.com/2013/05/profil-pt-unilever-indonesia-tbk.html
http://www.bimbingan.org/apa-perusahaan-unilever-itu.htm
0 komentar:
Posting Komentar