Halaman taman belakang kampus menjadi tempat favoritku semenjak aku mulai bergabung menjadi bagian dari Standford University. Sebenarnya aku sangat malas untuk kuliah entah apa alasannya, karena aku sendiri merasa bosan jika aku harus belajar lagi. Tapi mereka orang dewasa tidak pernah mengerti perasaan kaum anak muda. Dan akhirnya inilah aku Florina V. Chiristine yang harus berada ditempat sekarang ini. Aku lebih sering menghabiskan waktu luangku disini, duduk dibangku yang terbuat dari kayu pohon yang masih utuh bulat namun tidak terasa kasar, diapit dengan dua pohon berukuran sedang yang banyak tumbuh ditaman kampus ini. Rumput-rumput hijau halus terkadang aku jadikan sebagai karpet tidurku.
Ku letakan tas ransel yang sedari tadi aku bawa diatas bangku dan aku memilih untuk duduk direrumputan sambil menyandarkan kepalaku kebangku. Menutup sebentar kedua mata ini yang sudah sangat lelah. Menenangkan fikiran. Dan Tidur. Hembusan angin masih bisa ku rasakan, rasanya tentram hidup ini. Sampai saat ini. Kemudian selesai sudah kedamaianku. Handphoneku berdering sesekali, itu hanya tanda sms masuk. 'Abaikan saja' ucap fikiranku. Berdering lagi. 'Hanya sms'. Berdering lagi, tapi itu nada telp masuk. Tanda kekesalan sudah sampai di otakku yang paling rileks, memerintahkan untuk segera membuka kedua mataku. Masih berdering, ku ambil handphone yang ada didalam tasku dan ku geser layar kecil itu.
"Halo" ucapku.
"Florinaaaa!!!! gimana sih kamu. Dari tadi aku sms, ngga di balas. Aku telp, lama banget ngangkatnya". Aku kenal sekali siapa pemilik suara itu. Dia adalah Jessica, sahabat baikku walaupun sedikit cerewet tapi dia sangat perhatian. "Kamu dimana sekarang, honey?"
"Aku ditaman" jawabku singkat
"Oke. Aku kesana"
"Wait wait wait!! where are u?"
"canteen, why?"
"Bawakan aku strawberry jus, Oke? Thank you. Muaach" aku segera mengakiri percakapan ini karena aku tau pasti dia akan mulai bercuap-cuap ria. Jessica paling tidak suka kalau ada yang menyuruhnya. Kecuali dia sendiri yang akan menawarkan. Tapi aku tahu nanti dia juga akan membawakan pesananku.
Aku tersenyum menatap lurus kedepan. Ini dia mengapa aku sangat suka dengan tempat ini, karena dari sini aku dapat melihat anak-anak teater sedang berlatih. Setiap minggunya anak-anak teater selalu latihan dioutdoor, karena itu bagus untuk menguji mental mereka. Mereka memilih lokasi latihan yang strategis, ditengah tengah halaman taman dan dipusat air mancur. Sehingga semua yang berada ditaman bisa menonton latihan mereka. Selalu ada cerita berbeda yang mereka bawakan setiap harinya. Dan aku meyukainya. Cerita mereka kali ini tentang peri-peri. Sebagian dari mereka ada yang membawa sayap peri berwarna putih, merah muda dan biru muda. Terlihat sangat indah.
Tapi. Tunggu!
Aku hampir mengenal semua anak-anak teater karena aku sering melihat mereka, kecuali 'dia'. Sepertinya ada anggota baru yang bergabung. Dia Pria. Wajahnya tampak asing dimataku. Tak ku sangka aku terus memerhatikan anggota baru itu, mataku tak dapat berpaling darinya. Ada apa sih aku ini. Tiba-tiba mataku gelap. Ada seseorang yang menutup mataku. Tangannya halus, jari jemarinya panjang, kuku-kuku tangan yang terawat. Tentu saja aku kenal tangan itu.
"Jessicaaaaa....!" teriakku.
"APPPAAA" dia malah balas teriak ditelinga kananku. Kemudian melepas tangannya.
"Nih, Flo" seorang pria menyodorkan pesananku. Martien Geovanus. Sahabat baikku juga. Awalnya aku sempat menyukai dia, karena bagiku dia perfect. Badannya yang tinggi, hidungnya yang mancung, kulitnya yang tidak terlalu putih tapi juga tidak terlalu kecoklatan, dan jurus andalannya dia yang tak kuasa kutahan. Senyum manis yang memamerkan deretan giginya yang rapi dan mungil serta lesung pipi kananya. Oooh, you are so cool, Martien. Tapi karena kita selalu sering bersama perlahan rasa itu hilang dan lebih abadi menjadi sahabat.
Aku mengambil jus yang diserahkan Martien, Jessica duduk dibangku dan Martien duduk dirumput sebelahku. . Jessica sibuk memainkan gadget yang baru dibelinya kemarin. Sementara aku dan Martien kita sama-sama memerhatikan anak-anak teater, sambil menikmati jus strawberry pesananku.
"Mau?" aku menawarkan jus ini pada lelaki disebelahku.
"No. Thanks. Tadi aku sudah minum orange jus dikantin"
"It's Oke"
Aku menanyakan pria yang baru bergabung di kelas teater itu pada Martien. Ternyata dia juga baru menyadarinya. Dan sepertinya dia juga mahasiswa baru dikampus ini.
"Apa?Apa? ada mahasiswa baru dikampus kita? Mana? Siapa Siapa?" tanya Jessica yang langsung menyambar obrolan aku dan Martien.
"NGGA ADA" jawab kita berdua kompak. Wajah Jessica langsung cemberut, tapi dia kembali asik dengan gadget barunya.
Aku dan Martien tertawa. Jessica marah-marah karena aku dan Martien menertawakannya.
Selalu ada canda ria diantara kami. Senyum selalu terukir bila kami selalu bersama. Menghabiskan waktu bersama mereka sungguh tak kan terlupakan. Saling menertawakan satu sama lain, merupakan suatu hal konyol yang mengasikan bagi kami. Aku bahagia bersama kalian. My Best Friend. Jess&Mar <3
Walaupun hanya sebaris kalimat yang aku tuliskan di diary kecilku ini, tapi bagiku semuanya terasa lengkap dalam ingatan dan kenanganku.
Aku menutup buku diary ku, mematikan lampu kemudian bergegas tidur. Good Night.
Prakata dari ceritaku : http://wulanwdy.blogspot.com/2013/12/prakata.html
Nb: maaf apabila terdapat kesalahan dalam pengetikan atau pun penggunaan bahasa yang kurang sopan. Disini aku hanya ingin belajar menuangkan beberapa kalimat sebisa ku. Dengan senang hati aku menerima saran dan kritik dari para reader blog ini untuk membuatku lebih baik lagi. Annnndd. Thank Youu, sudah berkunjung dan membaca tulisan amatir ku :D ~cmiww
0 komentar:
Posting Komentar