Senin, 23 Desember 2013

Montase



Aku berharap tak pernah bertemu denganmu
Supaya aku tak perlu menginginkanmu
memikirkanmu dalam lamunanku
Supaya aku tak mencarimu setiap kali aku rindu

Supaya aku tak punya alasan untuk mencintaimu
Dan terpuruk ketika akhirnya kau meninggalkanku

Tapi ....

Kalau aku benar-benar tak pernah bertemu denganmu
Mungkin aku tak akan pernah tahu
Seperti apa rasanya berdua saja denganmu
Menikmati waktu bergulir tanpa terasa
Aku juga tak mungkin bisa tahu
Seperti apa rasanya sungguh-sungguh mencintai
dan dicintai sosok seindah sakura seperti dirimu




*suka banget sama puisi dibalik buku Montase ini, puisinya sama seperti yang pernah aku buat walaupun berbeda sedikit :)

Balutan Ilusi

 
 
Aku akan tetap seperti ini
Menganggapmu hanya sebagai bayangan
Apa pun yang akan kamu lakukan
Aku tak'an peduli
Rasa menyesal telah bertemu denganmu
Kecewa karena telah mengenalmu
       Aku ingin dunia ini sibuk
       Hingga tak ada waktu untukku memikirkanmu
       Tak memperdulikanmu ....
       Dan tak melihatmu ....
       Sampai aku kembali ke kehidupanku yang awal
       Disaat aku tak pernah bertemu denganmu
       Melihatmu dengan sorot kagum mataku
       Dan sampai aku berhasil .....
       Mengembalikan perasaanku,
       Perasaanku yang semula
Tapi aku telah terjebak dalam balutan bayangmu
Aku merasa seperti manusia bodoh
Manusia yang tak tau apa-apa
Dan tak mengerti apapun
Setiap saat hanya,..
Memikirkan...
Menghayalkan...
Dan membayangkan...
Kamu ada didekatku
       Tapi nyatanya itu hanya ilusiku
       Aku lelah karena aku merasa bodoh
       Saat ini aku hanya ingin melupakanmu, dan
       Menghapus perasaan aneh ini

Aku akan melupakanmu .

Akhir Kebahagiaan Ku

Ini sebenarnya lanjutan dari cerita yang sebelumnya berjudul "Kebahagiaan dibalik Matematika" tapi karena berhubung ada yang meminta ku untuk melanjutkan cerita ini, akhirnya aku lanjutkan tapi judulnya aku ganti biar lebih nyambung :)
Untuk cerita sebelumnya dapat dilihat di http://wulanwdy.blogspot.com/2013/12/kebahagiaan-dibalik-matematika.html

Oke. Next. Happy Reading :D

Kantin sekolah terasa sangat ramai dan ricuh karena ocehan-ocehan siswa siswi satu sekolah yang rata-rata sedang membicarakan mengenai acara pensi yang berlangsung tadi malam. Wajah mereka terlihat bahagia karena adanya acara itu. Keisha dan teman-temannya juga tak ketinggalan membicarakan acara itu, sesekali teman-teman Keisha meledeknya karena habis ada yang jadian.
“cciieee ciiee ciiee….. yang tadi malem abis ditembak” ledek Diana.
“ eehhheeemm… emang siapa Na yang abis ditembak?” sambung Mitha
“ itu tuh masa lo ga tau sih yang ngewakilin kelas kita tadi malem” tambah Diana
“ hah? Yang ngewakilin kelas kita tadi malem diacara pensi kan Keisha” mata Siska langsung tertuju pada Keisha.
“ kenapa Sis?” Keisha tampak bingung dengan tatapan Siska.
“serius tadi malem lo ditembak? Kok lo masih hidup sih lo juga kayaknya sehat-sehat aja deh” Siska panic.
“ yaa aaammmpun…. Siskaaaaa, cape deh ngomong sama lo” ucap Mitha dengan gemas.
“ emang kenapa sih? Ini serius lho gue bingung” jawab Siska dengan polosnya.
“ Siska Ayu Yudistira.. gue jelasin ya sama lo, jadi maksud gue dan Mitha bukan Keisha bukan ditembak pake pistol sayaang tapi ada cowo yang nyatain perasaannya ke Keisha dan cowo itu adalah Kevin. Paham?” jelas Diana dengan sabar.
“ooh, jadi maksud lo Keisha sama Kevin udah jadian?”
“ iya, mereka udah jadian” jawab Mitha
“ waaaahhhh… selamat ya Kei udah jadian sama Kevin, cieee cieee ciiee” ucap Siska dengan gembira.
***


Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan beberapa bulan sudah dilalui mereka disekolah. Suasana sekolah pun tampak sama seperti biasanya begitu pula dengan Keisha, Kevin dan teman-temannya mereka masih sering belajar bersama sepulang sekolah. Tapi untuk kali ini mereka memutuskan untuk libur dulu 3 hari. Akhirnya Keisha dan Kevin pulang bersama.
Di depan gerbang sekolah Kevin sudah menunggu Keisha dengan motornya untuk pulang bersama.
“ Yuuk” ajak Kevin saat Keisha telah sampai didepannya.
“ guys, gue duluan ya” ucap Keisha kepada teman-temannya.
“ yaa, hati-hati ya Kei” kata Diana.
“ Oke! Byee “ Keisha melambaikan tangan kepada temannya.
Ditengah perjalanan pulang Kevin mengajak Keisha untuk mampir ke sebuah taman.
“ Lho, kok kita berhenti disini Vin, emangnya kamu mau ngapain?” tanya Keisha.
“ Ga ngapa-ngapain sih cuma mau kesini aja, gapapa kan?”
“ iya gapapa” ucap Keisha sambil tersenyum.
Mereka berdua berjalan bergandeng tangan mengelilingi taman sambil makan ice cream diselingi canda tawa mereka. Sesekali Kevin mencolekan ice creamnya ke pipi Keisha dan saat Keisha ingin membalasnya Kevin malah lari untuk menghindar. Setelah merasa lelah mereka duduk dirumput
“ Vin, boleh aku tanya sesuatu?” ucap Keisha.
“ Boleh, kamu mau tanya apa?” Kevin menatap mata Keisha.
“ Siapa sih cewe satunya lagi yang pernah kamu ceritain sama aku?”
“ Oh itu, kamu mau tau banget atau mau tau aja?” ledek Kevin
“ Viin, aku serius”
“ Oke oke… kamu juga kenal kok sama dia”
“ iya tapi siapa?”
“ Amelia” jawab Kevin.
“ haah Amel?” Keisha terkejut mendengar nama itu.
Keisha memang kenal dengan Amel karena mereka juga satu kelas selain itu mereka juga lumayan dekat. Tapi Keisha tidak tau kalau ternyata Amel menyukai Kevin.
“ Kei, are you oke?” suara Kevin memecahkan lamunan Keisha.
“ aah, iya” jawab Keisha singkat.
“  Ya udah, kita pulang yuk udah sore juga” Kevin beranjak dari duduknya dan memberikan tanganya kepada Keisha untuk membantu berdiri.
***
Selesai mandi Keisha menyetel mp3nya dan mendengarkan beberapa lagu korea kemudian beranjak ke tempat tidur. Dengan menatap langit-langit kamarnya yang ia tempeli bintang-bintang kertas origami Keisha teringat perbincangannya tadi siang dengan Kevin ditaman.
Kalo waktu itu Kevin suka sama Amel dan dia juga tau kalo Amel suka sama dia, kenapa dia ga nembak Amel aja? Kenapa dia minta pendapat gue? Dan kenapa dia nembak gue?
Kira-kira Amel waktu itu marah ga yaa sama gue…
Tapi semenjak Kevin jadian sama gue, dia juga keliatan jarang bercanda lagi sama Amel
Duuuhh jadi ngerasa bersalah gini kaann…
Aiigooo…….
Deringan hp memecahkan lamunannya, Keisha meraih ponselnya dan ada panggilang masuk dari Kevin dia segera menjawabnya.
‘ kamu lagi apa?’ tanya Kevin
‘ lagi ngeliatin bintang dikamar, kamu sendiri?’
‘ aku lagi berfikir’
‘ apa yang kamu fikirin?’
‘banyak, aku lagi mikirin Ujian Semester nanti, lagi mikirin gimana masa depan aku, gimana mimpi-mimpi aku, ditambah mikirin kamu juga.’
Keisha tersenyum mendengar jawaban terakhir Kevin ‘ apa yang kamu fikirin tentang aku?’
‘ aku berfikir kenapa aku bisa suka sama kamu, kenapa aku jatuh cinta sama kamu, dan kenapa aku sayang sama kamu’

‘ lalu apa kamu udah nemuin jawabannya?’
‘belum’
‘ lalu kenapa kamu mikirin itu semua, it’s okelah mungkin itu semua udah takdirnya. Lalu kenapa kamu repot-repot nyari jawaban dari fikiran kamu itu. Kamu nyari dibuku apapun atau searching dimana pun aku yakin kamu ga bakal dapat jawabannya. Karena jawabannya adalah ini kehidupan kamu, kamu bebas kamu mau ngelakuin apa aja, kamu bebas mau ngerasain apa aja. Dan kamu bisa nemuin jawabannya hanya di kehidupan kamu.’
‘ gitu ya?’
‘iyaaaa, kenapa?’
‘ ga gapapa, ternyata sekarang pacar aku sudah dewasa yaa, kata-katanya bijaksana banget’
‘ ih apa sih, aku Cuma mau ngasih tau kamu aja. Kamu ga usahlah banyak berfikir karena
Semakin banyak kamu berfikir maka akan semakin banyak juga yang kamu fikirkan’
‘ oke, makasih ya atas nasihatnya lain kali aku ga akan mikirin yang aneh-aneh lagi’
‘ne, sama-sama’
‘kamu belom ngantuk?’
‘ udah sih, mmmm…. Kamu mau ga nyanyi buat aku?’
‘ baiklah aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu tuan putriku, semoga dengan lagu yang aku nyanyikan ini dapat mengantarkanmu ke tidurmu yang lelap…. (Keisha hanya tersenyum mendengarnya)
            Dan hanbeondo marhan jeog eobjiman
            Sasil marya nan geunare I simjangi ttwineun geol neukkyeosseo
            Cheoum buteo nanul su isseosseo….
                                                                                                ( Onew_In Your Eyes)
Keisha pernah meminta Kevin untuk menyanyikan lagu favoritnya di film TTBY oleh karena itu setiap Kevin menyanyikan sebuah lagu untuk Keisha dia menyanyikan lagu favoritnya itu.
***
Pagi itu Keisha pergi ke sekolah naik angkot karena papanya yang biasanya mengantar Keisha harus berangkat pagi-pagi karna ada meeting penting dikantornya. Sesampai di depan gerbang suasana masih belum terlalu ramai Keisha berjalan perlahan dengan langkah lurus satu garis dan setiap langkah berkata ‘ mannada’ ‘heojida’ mannada’ ‘heojida’. Kata tersebut adalah bahasa korea  yang artinya bertemu dan berpisah.  Akhirnya Keisha sampai di kelas dia segera duduk ditempat duduknya dan meletakan tasnya. Keisha melihat ke sekeliling kelas sudah ada beberapa anak yang datang dan ada ternyata Amel sudah datang. Keisha memutuskan untuk berbicara dengan Amel.
“ Mel, gue mau ngomong yaa sama lo sebentar..”
“ ada apa Kei?”
“ e..e.. gue mau minta maaf sama lo”
“ minta maaf ? minta maaf buat apa?”
“ gue tau kok kalo lo tuh suka sama Kevin dan lo juga deket banget sama dia, tapi tiba-tiba gue jadian sama Kevin, gue cuma ngerasa ga enak aja sama lo”
“ ooh itu, tenang aja Kei gue sama Kevin akan baik-baik aja, kan gue masih bisa jadi temennya dia, iyaa ga?”
“ ah iya” Keisha tersenyum mendengar jawaban Amel barusan itu membuat hatinya lega.
“Kei… lo udah dateng?” Diana baru saja datang.
“ aahh, iya Di” jawab Keisha “ Mel gue ke Diana dulu ya”
Amel tak menjawab dia hanya mengangguk dengan senyuman. Keisha menghampiri Diana.
“ lo abis ngomongin apaan sama Amel?” tanya Diana sinis. Hubungan pertemanan Diana dan Amel kurang baik dan mereka juga kurang dekat entah apa masalahnya tapi sebelum naik kelas hubungan mereka sangat baik.
“ iiihh, Diana kepo. Hahahaha” ledek Keisha
“ siapa yang kepo gue cuma nanya lo abis ngomongin apa aja?”
“ itu sama aja Diana, namanya kepo! Gue abis curhat sama dia”
“ hah curhat? Tumben banget lo Kei curhat sama orang, biasanya lo kan ga pernah mau curhat sama siapapun dan kenapa lo malah curhat sama Amel, emangnya lo udah ga percaya sama kita bertiga?” jawab Diana sedikit sewot.
“ sebenarnya sih bukan curhat, gue cuma minta maaf aja sama dia”
“ minta maaf buat apa, emang lo punya salah apa?” tanya Diana
“ huuh, ujung-ujungnya gue harus cerita juga kan sama lo.” Keisha menarik nafas sebentar lalu mulai menceritakannya kepada Diana “Jadi sebelum Kevin nembak gue dia pernah bilang kalo dia lagi suka sama dua orang cewe, satu gue dan satunya lagi Amel. Yaaa gue ngerasa ga enak aja sama Amel secara sebelum Kevin deket sama gue dia udah deket banget sama Amel ditambah gue juga tau kalo Amel suka sama Kevin.”
“ ohh, iya gue paham. Tapi lo juga ga harus minta maaf Kei”
“ yaudah lah yaa”
***
Entah apa yang terjadi dan apa penyebabnya, sudah beberapa hari ini Kevin kembali akrab dan lagi dengan Amel. Mereka bercanda dan tertawa bersama lagi dan tentu saja membuat Keisha sedikit jengkel. Namun Keisha masih menganggap bahwa mereka hanya berteman baik sama seperti saat Kevin belum dekat dengannya, mungkin hubungan mereka kembali membaik.
***
Kali ini Keisha pulang sekolah bareng dengan sahabat-sahabatnya karena Kevin harus latihan futsal dulu. Mereka memutuskan untuk berjalan kaki karena rumah mereka juga berada dalam komplek yang sama. Disepanjang perjalanan mereka saling mengobrol dan makan es krim.
“ Hei, sabtu besok kita lari pagi yuk” ajak Keisha antusias.
“ Yaaah Kei, kayaknya gue ga bisa deh gue udah janji mau nganterin nyokap gue kerumah tante” jawab Mitha.
“ gue juga ga bisa Kei, ada acara” jawab Diana.
“lo Sis? Ga bisa juga?” tanya Keisha pada Siska.
“ aah, gue bisa bisa aja Kei” jawab Siska senang “tapi jam 11an aja ya Kei soalnya kalo libur gue ga males bangun pagi” lanjut Siska
“ yaaahh Sis, kalo jam segitu bukan lari pagi lagi namanya” jawab Keisha
“ yah, yaudah deh gue ga mau ah” ucap Siska dengan wajah cemberut
“ huuuhh, bête banget dong gue besok ga kemana-mana” lanjut Keisha
“ ajak Kevin aja Kei” saran Mitha
“ ga tau deh, belakangan ini gue lagi males sama Kevin” jawab Keisha lemas
“ lo lagi berantem?” tanya Diana
“ ga” jawabnya singkat
“ tapi gue perhatiin belakangan ini Kevin lebih sering sama Amel?” ucap Mitha
“ jangan-jangan mereka sama-sama suka lagi” ucap Siska
“ huussh ngomong apa sih lo! Ga mungkinlah, mungkin mereka udah baikan” jawab Diana. Keisha tak berkata apapun mengenai itu dia hanya terus berjalan pulang.
***
‘ besok kamu ada acara?’ Kevin mengirimkan sms kepada Keisha.
‘ ga, kenapa?’ jawabnya Keisha singkat
‘ aku punya 2 tiket pameran lukisan 3D, aku mau ngajak kamu kesana?’
‘ jam?’
‘ jam 3 aku jemput ya’
‘ya J’
***
Mereka berdua telah sampai ditempat pameran tersebut ada banyak orang yang datang ke sana kebanyakan dari mereka mahasiswa mahasiswa seni.
“ ayo masuk” ajak Kevin menggandeng tangan Keisha. Keisha hanya tersenyum dan berjalan masuk ke dalam. Lukisannya sangat banyak dan bagus sampai membuat Keisha terkagum kagum. Keisha adalah penikmat seni dia sangat menyukai lukisan tapi dia sendiri belum bisa melukis dengan baik dia hanya bisa menggambar saja. Beruntunglah Kevin mengajaknya ke tempat itu. Mereka berdua tak lupa untuk mengambil beberapa gambar yang menarik dari lorong ke lorong. Menurut Keisha dengan memotret kita dapat menyimpan semua kenangan indah yang pernah kita lalui selama kita hidup dan dapat mengingatnya lagi setelah kita melihat foto tersebut.  Ada berbagai lukisan yang bagus ada yang bergambar tempat duduk disebuah taman, Keisha mengambil foto didepan lukisan tersebut dengan pura-pura sedang duduk dibangku tersebut. Sementara Kevin mengambil foto dengan background gambar sayap dengan warna merah api menyala. Mereka tampak senang.
“ kamu suka?” tanya Kevin tiba-tiba.
“ ne, neomu neomu chuae (sangat-sangat suka) “ jawab Keisha dengan senyuman, Kevin sudah paham  beberapa kata yang sering diucapkan Keisha dalam bahasa korea.
“ geumapta” sambung Keisha.
“ne” jawab Kevin. Keisha tertawa mendengar jawaban tersebut. Sebenarnya Keisha tek benar-benar senang saat itu karena masih ada yang mengganjal hatinya dia ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi antara Kevin dan Amel namun dia mengurungkannya karena dia tak mau merusak suasana baik itu. Tiba-tiba terjadi sesuatu pada Keisha.
“ Kei, hidung kamu kenapa?” tanya Kevin.
“huh..” Keisha menyentuh hidungnya dengan jarinya dan dia mendapatkan darah ditangannya itu.
“ kamu mimisan Kei?”
Belum sempat dia menjawab pertanyaan Kevin tiba-tiba tubuh Keisha terjatuh ke tubuh Kevin, cepat-cepat Kevin menahan tubuh Keisha dan menggendongnya sampai ke mobil. Kevin berniat membawa Keisha ke rumah sakit karena dia sangat panik, namun dalam perjalanan Keisha terbangun dari pingsannya dan dia meminta agar dibawa pulang kerumah saja.


***


Sesampai dirumah Keisha segera istirahat dikamarnya dia tidak menceritakannya kepada orang yang ada dirumah. Dari tadi Keisha belum keluar kamar dia hanya tertidur. Keesokan paginya dia masuk sekolah seperti biasanya keadaannya terlihat baik-baik saja. Didepan kelas Keisha bertemu dengan Kevin.
“ kamu gapapa Kei?” tanya Kevin khawatir.
“ ga, aku baik-baik aja” jawab Keisha senang.
“ oh, baguslah”.
Hari itu Kevin terus menemani Keisha dari jam pelajaran dimulai, kekantin, sampai pulang sekolah dan pulang bersama.
***
Keisha memasukkan foto-foto yang telah diambilnya pada waktu pameran lukisan itu kedalam komputernya dan kemudian memostingnya diblognya. Keisha sangat senang saat memosting foto-foto tersebut dia terlihat sangat bahagia. Keisha suka memosting apapun diblognya mulai dari profil kepribadiannya, kehidupannya, hal-hal yang dia sukai dan yang dia benci, tentang sahabat-sahabatnya dan tentang apapun yang telah dia lakukan. Karena Keisha bukan orang yang mudah curhat dengan orang lain oleh sebab itu daripada dia curhat dengan orang lain dia lebih memilih menulisnya diblognya. Sebenarnya dia juga sadar kalau menulis diblog kemungkinan banyak orang yang tahu tentang kehidupannya dan apa yang sedang dia rasakan namun Keisha beranggapan, walaupun banyak yang membaca dan mengetahui tentang kehidupannya mereka semua belum tentu mengenal siapa Keisha. Karena mereka hanya sebagai pembaca. Sedang asik-asik Keisha memosting foto dan menulis kata-katanya tiba-tiba dia mimisan lagi. Keisha tetap tak menceritakan mimisannya kepada orang tuanya karena dia pikir dirinya hanya kecapean saja dan hanya membutuhkan istirahat.
***
Sudah seminggu ini Keisha sering mengalami mimisan secara tiba-tiba namun dia hanya mengabaikannya saja. Begitu pula dengan saat ini Keisha kembali mimisan saat sedang belajar dikelas dia meminta izin kepada gurunya untuk kekamar mandi. Kevin mulai penasaran mengapa dia sering melihat Keisha mimisan tanpa sebab. Kevin meminta izin untuk kekamar mandi dan mengikuti Keisha dari belakang. Setelah Keisha membersihkan darah dari hidungnya dia keluar mandi dan tangannya langsung ditarik oleh Kevin.
“ kamu sebenarnya kenapa sih? Kamu sakit?” tanya Kevin cemas.
“ ga, aku gapapa.. mungkin karna kecapean aja” jawab Keisha enteng.
“ are you sure?”
“ yes, I’m sure. Udah kamu tenang aja, aku sehat kok” jawab Keisha menenangkan Kevin.
“ makanya kamu ga usah jalan-jalan trus” ucap Kevin
“ iya. Iya. Ayo balik ke kelas” ajak Keisha.
***
Malam harinya Keisha merasa sangat pusing dan keringat dingin keluar dari tubuhnya dia mulai mimisan lagi dan mulai kehilangan keseimbangan tubuhnya sehingga dia tak sengaja menjatuhkan gelas susu yang ada diatas meja belajarnya. Keisha merasa tak kuat dan terus menangis dia merasakan sakit disekujur tubuhnya terutama ditulang-tulangnya. Keisha tergelatak dilantai kamarnya tanpa sadarkan diri.
Mendengar ada suara pecahan beling mama Keisha segera naik kelantai dua dan masuk kekamar Keisha. Ketika masuk mamanya sangat terkejut dan ketakutan apa sebenarnya yang terjadi dengan Keisha karna mamanya melihat darah mimisannya keluar begitu banyak. Mama Keisha segera berteriak memanggil suaminya dan mereka segera membawa Keisha ke rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit Keisha segera ditangani oleh dokter Taufan yang merupakan sahabat papanya. Setelah selesai diperiksa, kedua orang tua Keisha menanyakan dengan panik bagaimana keadaan Keisha.
“bagaimana keadaan Keisha Fan?” tanya papa Keisha.
“ mari, kita bicara diruangan saya” ajak dokter Taufan.
Setelah masuk diruangan dokter Taufan, mama Keisha segera menanyakan keadaan anaknya.
“lalu apa Keisha baik-baik saja?”
Dokter Taufan ragu harus menjawab apa, dia hanya bertanya pada kedua orang tua Keisha
“sejak kapan Keisha sering mimisan?”
“ saya kurang tau, tapi yang jelas selama seminggu ini wajah Keisha terlihat pucat” jawab mama Keisha.
“ bukankah Keisha pernah mengidap leukemia?” tanya Dokter Taufan.
“ iya Fan, dulu waktu Keisha masih SD dia mengidap leukemia. Tapi kan dia sudah menjalani tranfusi sumsum belakang, seharusnya dia sehat-sehat saja” jawab papa Keisha.
“memang dia bisa sehat-sehat saja. Namun penyakit leukemia tidak dapat sembuh hanya dengan menjalani tranfusi sumsum belakang, karena sewaktu-waktu penyakit itu bisa kambuh lagi. Saya khawatir penyakit tersebut kambuh lagi saat ini, dilihat dari gejala-gejalanya itu bisa terjadi. “ jelas Dokter Taufan.
“ lalu apa yang harus kita lakukan Fan?” tanya papa Keisha.
“ saya akan mengadakan pemeriksaan lebih lanjut. Dan untuk menunggu hasil pemeriksaan tersebut saya akan memberikan resep obat untuk Keisha.”
“ baiklah, kalau begitu”.
***
Setelah 3 hari, hasil pemeriksaan kesehatan Keisha sudah keluar, Dokter Taufan memanggil kedua orang tua Keisha beserta Keisha untuk datang ke rumah sakit. Ternyata dugaan Dokter Taufan benar bahwa penyakit leukemia Keisha kambuh lagi dan harus segera melakukan tranfusi sumsum tulang belakang atau kemoterapi. Kedua orang tua Keisha sangat terkejut mendengar berita tersebut mereka berdua sangat sedih, apalagi Keisha dia tak bisa berkata apa-apa karena kaget mendengar itu hanya air mata yang menetes dipipi Keisha namun ia berusaha kuat. Kedua orang tua Keisha juga berusaha tegar dan menguatkan Keisha. Keisha tidak mau tranfusi sumsum tulang belakang lagi karna sangat menyakitkan baginya apalagi harus dikemoterapi. Dokter Taufan mengerti kenapa Keisha tidak mau melakukan tranfusi dan untuk saat ini penyakit leukemia yang kambuh tersebut masih belum terlalu parah jadi Dokter Taufan hanya akan memberikan beberapa obat-obatan saja untuk diminum secara rutin. Namun dokter memperingatkan apabila penyakitnya sudah tambah parah Keisha harus segera tranfusi.
Malam harinya papa Keisha menelpon kakaknya Keisha yang sedang kuliah di Singapore dia menceritakan keadaan Keisha saat ini. Saat mendengar bagaimana keadaan Keisha kakaknya juga sama terkejutnya dia sangat khawatir dengan kondisi adiknya saat ini. Dan dia paham apa yang harus dilakukannya. Dia pun menyetujuinya kapan pun itu apabila Keisha ingin tranfusi sumsum tulang belakang. Papa Keisha lega setelah menceritakannya kepada Kinan, kakaknya Keisha.
Sudah seminggu Keisha tidak masuk sekolah dan hari ini dia sudah mulai sehat dan kembali lagi masuk sekolah. Keisha melihat Diana didepan gerbang sekolah dan dia memanggil sahabatnya itu.
“ Dianaaaaa….” Panggil Keisha
“ Hai, Kei. Gimana udah baikan?”
“ udah kok, liat kan sekarang gue sehat”
“ iya, iya kemaren pas gue sama anak-anak jenguk lo. Lo udah kayak mayat idup, pucet dan lemes banget.”
“eeh, enak aja lo mayat idup”
Hahahahaha….. mereka berdua tertawa berbarengan dan berjalan menuju kelas mereka.
***
Saat istirahat Kevin mengajak Keisha makan dikantin, Kevin sangat memperhatikan Keisha saat itu kerena dia takut Keisha kenapa-kenapa.
“ ayo kamu harus makan yang banyak trus minum obat biar cepet sembuh. Kamu bawa kan obatnya?” tanya Kevin
“ ya, bawa kok”
“ yaudah sekarang minum obatnya”
“ iyaaa bawel banget sih, kayak mama aku”
“ aku bukannya bawel, tapi aku cuma takut kamu sakit lagi”
“ oke, oke. Aku janji sama kamu, aku ga bakal sakit lagi”
“ janji?” Kevin memberikan jari kelingkingnya kepada Keisha sebagai lambang perjanjian
“janji” Keisha meletakan jari kelingkingnya dijari kelingking Kevin, mereka tersenyum bersama.
“ anak pintar” Kevin mengelus-elus kepala Keisha.
“ emang” ledek Keisha
“ kamu kemaren sakit apa sih Kei?” tanya Kevin, karena Kevin sendiri belum tau Keisha sakit apa.
Keisha tampak bingung harus menjawab apa karena dia sendiri tidak mau memberi tau Kevin tentang penyakitnya. Keisha tak mau dianggap cewe lemah, dan dikasihani orang lain apalagi pacarnya sendiri.
“ kan aku udah bilang sama kamu, aku cuma kecapean aja. Mungkin karena kecapean badan aku langsung ngedrop.” Jawab Keisha berbohong.
“ Mungkin, ya Kei” Kevin menekankan suaranya pada kata ‘mungkin’ karena Kevin merasa ada sesuatu yang ditutupi Keisha. Dia berfikir ga mungkin hanya karena kecapean bisa sampai mimisan berkali-kali dan dirawat di rumah sakit selama seminggu.
***
Kevin berusaha mencari tau tentang penyakit yang Keisha derita karna sudah sebulan ini Keisha terus meminum obat-obatan itu. Akhirnya Kevin menanyakan kepada sahabat-sahabat Keisha, tetapi dari mereka juga tak ada yang tau. Akhir - akhir ini Keisha juga sering pingsan tapi dia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Kedua orang tuanya sangat khawatir dengan keadaan Keisha saat ini. Sudah berkali-kali mereka membujuk Keisha untuk pergi kerumah sakit tapi tetap Keisha menolaknya.
***
Saat Keisha sedang berjalan-jalan ditaman sekitar kompleknya dia melihat Kevin sedang duduk dibangku taman bersama Amel. Keisha terdiam ditempat melihat mereka sedang asik bercanda-canda dan tertawa. Air mata jatuh mengalir dipipinya dan dia langsung mengusapnya dan tersenyum berjalan pulang. Keisha tak tahu apa yang sedang ada dalam pikirannya dan yang sedang dirasakannya. Dalam perjalanan pulang air matanya mengalir deras namun dia berusaha menahannya agar tak banyak lagi air mata yang berjatuhan, tapi semakin dia menahannya air mata tersebut semakin deras mengalir keluar.
***
Hari ini ada pelajaran olahraga dikelas Keisha, sebenarnya Keisha diperbolehkan apabila dia tidak ikut dalam pelajaran olahraga karena orang tuannya sudah meminta izin dan memberitaukan kondisi Keisha. Namun kali ini Keisha ingin ikut olahraga karena hari ini hanya pelajaran voli saja, Keisha berfikir bahwa bermain voli tidak akan melelahkan dan membuatnya kecapean.
“ lo yakin Kei, mau ikutan olahraga?” tanya Mitha.
“ yakinlah” jawab Keisha.
“ ya udah yuk” gandeng Siska.
Tiba-tiba Kevin menghampiri Keisha “ kamu yakin mau ikutan?” tanyannya cemas
“ aku yakin”
“ mending ga usah deh, aku takut kamu kecapean”
“ ga, aku ga bakal kecapean lagian cuma main voli doang”
“ ya udah, kalo kamu ngerasa cape, kamu istirahat yaa”
“ iya” Keisha tersenyum. Kevin mengelus-elus kepala Keisha dan mencium keningnya.
Keisha memilih bermain voli dengan sahabat-sahabatnya daripada dengan Kevin. Saat sedang asik-asik bermain voli dengan sahabatnya, tiba-tiba ada suara yang mengagetkan Keisha.
“ Keishaaa awaaaaasss…..”
Keisha segera menoleh kearah suara itu, dan dia melihat bola voli mengarah ke kepalanya. Dan. Keisha langsung tergeletak dilapangan. Anak-anak segera mendekati Keisha dan Kevin segera membawa Keisha ke UKS. Setelah beberapa menit Keisha sadarkan diri, untunglah dia tidak apa-apa. Dokter UKS segera keluar dan memberitau bahwa Keisha sudah siuman. Sahabat-sahabatnya, Kevin dan Amel segera masuk kedalam untuk melihat keadaan Keisha.
“ kamu gapapa kan?” tanya Kevin dengan paniknya.
Keisha tersenyum sebentar “ aku gapapa”.
“ syukurlah, lo gapapa Kei. Tadi gue takut banget lo kenapa-kenapa” ucap Mitha.
“ e..e.. Kei, gue minta maaf ya, tadi gue ga sengaja ngelempar bola itu, gue ga ngeliat kalo ada lo. Sumpah deh” ucap Amel.
Keisha menatap Amel sebentar dan berkata “ iya, gapapa Mel.”
Amel segera keluar kemudian Kevin mengikutinya. Kevin melilhat Amel menangis.
“lo, kenapa?” tanya Kevin
“ gue takut, gue takut Keisha kenapa-kenapa gara-gara gue”
“ udahlah, Keisha bilang dia gapapa, itu artinya dia baik-baik aja”
“ tapi gue takut banget” Amel terus menangis dan Kevin memeluknya untuk menenangkannya. Kemudian Kevin kembali masuk ke ruang UKS.
“ Amel mana, Vin?” tanya Diana.
“ dia mau ke toilet” jawab Kevin.
“ kalian ga ngabarin orang tua aku kan?” tanya Keisha.
“belum, Kei. Kenapa? Lo mau gue kabarin orang tua lo” tanya Siska
“ ga, ga usah Sis. Gue ga mau mereka tau soal ini, kalian juga jangan bilang sama mereka ya”
“ ya udah, nanti lo pulang kita yang anterin ya, gue bawa mobil sekalian gue mau main kerumah lo” ucap Mitha.
Keisha belum menjawab dia menatap Kevin. Kevin tau arti tatapan Keisha. “ ya udah kamu pulang aja sama Mitha, pulang sekolah aku masih ada latihan futsal”
“ oke”.
Siska tak ikut kerumah Keisha karena dia harus membawa Coping kucing kesayangannya kesalon. Sesampai dirumah Keisha mereka bertiga langsung kekamar Keisha. Mereka mulai ngorol-ngobrol, tiba-tiba Mitha ingat perkataan Kevin yang menanyakan penyakit Keisha kepada dirinya. Akhirnya Mitha menanyakannya pada Keisha.
“ Kei, apa ada yang lo sembunyiin dari kita?” tanya Mitha.
“ sembunyiin apa?”
“ waktu itu, Kevin sempet nanyain penyakit lo sama kita-kita”
“ emang lo sakit apa Kei? Gue juga heran sih sama lo kalo cuma kecapean aja ga mungkin sampe kayak gini”
Keisha kembali bingung harus jawab apa, sebenarnya dia ga mau teman-temannya tau soal penyakitnya. Tiba-tiba mama Keisha datang dan membawakan minuman untuk teman-temannya Keisha. Dan dia mendengar pembicaraan tentang penyakit yang ditanyakan Mitha. Mama Keisha duduk sebentar dikasur.
“ mit, sebenarnya Keisha….” Mama Keisha ingin memberitahukan penyakit Keisha kepada teman-temannya karena dia merasa khawatir dengan Keisha tapi belum sempat dia memberitahukan itu semua, Keisha segera memotong pembicaraan mamanya.
“ e… mah, aku mau brownies yang mama beli semalem dong ma, bawain ya, ya, ya tolong” ucap Keisha sambil mendorong tubuh mamanya.
Diana dan Mitha yakin ada yang disembuyikan oleh Keisha, namun mereka tak mau membuat Keisha curiga. Mereka beralih membicarakan yang lain. Diam-diam Mitha mengirim SMS kepada mama Keisha untuk janjian makan malam bersama nanti malam tanpa diketahui oleh Keisha. Dan mereka akhirnya sepakat.
Saat makan malam, mama Keisha menceritakan semuanya tentang kondisi Keisha dari mulai dia pertama kali mengidap leukemia. Diana dan Mitha tampak sedih mendengar cerita tersebut mereka tak menyangka kalau Keisha mengidap penyakit tersebut. Dan setelah mereka mengetahui itu semua mereka berjanji akan menjaga dan membujuk Keisha agar mau tranfusi sumsum tulang belakang dan mereka juga berjanji tidak akan menceritakannya lagi kepada siapa pun apalagi Kevin.
***
Diana dan Mitha bersikap seolah-olah mereka tidak mengetahui apapun tentang keadaan Keisha, walaupun sebenarnya mereka sangat khawatir dan takut setiap kali Keisha pingsan disekolah. Tapi Keisha tidak pernah memperlihatkan bahwa dirinya sedang kesakitan dia tetap berusaha kuat dan tersenyum itulah yang membuat Diana dan Mitha tegar melihat keadaan Keisha.  Orang tua Keisha memberitahukan tentang keadaan Keisha saat ini kepada Dokter Taufan tanpa sepengetahuan Keisha. Dokter Taufan mengkhawatirkan keadaan Keisha akan semakin memburuk, dia menyarankan agar Keisha segera melakukan tranfusi. Kedua orang tua Keisha sepakat untuk melakukan tranfusi di Singapore karena kakak Keisha sedang kuliah disana dan dia tak bisa pulang ke Indonesia untuk saat ini, dan juga Keisha  akan berobat disana.  Orang tua dan kakak Keisha sudah berkali-kali membujuk agar Keisha mau berangkat ke Singapore, tapi Keisha masih ragu untuk melakukannya. Akhirnya mama Keisha meminta tolong kepada Mitha dan Keisha untuk membujuk Keisha.
***
Keisha, Kevin dan Amel sedang makan bersama dikantin sekolah. Amel jadi berteman akrab dengan Keisha karena awalnya Amel dan Keisha memang teman dekat saat SD, namun mereka masuk di SMP yang berbeda dan sekarang mereka bertemu lagi di SMA, mungkin karena sudah 3 tahun tidak bersama akhirnya mereka merasa canggung namun mereka tetap berteman walaupun tidak sedekat saat SD. Amel mengetahui penyakit leukemia yang diderita Keisha saat masih kecil tapi dia tidak tau kalau penyakit itu ternyata kambuh lagi. Saat mereka sedang makan, tiba-tiba Diana dan Mitha datang dan langsung duduk didepan Keisha.
“ Hai, Kei” sapa Mitha.
“ Hai, kalian udah makan? Kalo belom pesan aja ditraktir Amel lho” jawab Keisha.
“ ga Kei, gue kenyang” jawab Diana jutek.
“ gue pinjem Keishanya bentar ya, ada sesuatu yang pengen gue omongin?” ucap Mitha sambil memegang tangan Keisha.
“ ada apa Mit, ngomong aja”.
“ ada apaan sih?” tanya Kevin penasaran.
“ biasa urusan cewe” jawab Mitha asal.
“ oh, oke lah. Awas kalo kalian sampe nyakitin dia” ancam Kevin bercanda sambil memegang sendok.
“oke, yuk” Diana menggandeng tangan Keisha.
“ gue tinggal dulu ya” ucap Keisha kepada Kevin dan Amel.
Mereka bertiga berlalu meninggalkan kantin yang ramai dengan anak-anak yang sedang makan dan minum, mereka menuju ke taman sekolah kemudian duduk dibangku taman tersebut.
“ ada apa sih?” tanya Keisha. Diana dan Mitha saling bertatapan sebentar, kemudian Diana mulai berbicara.
“ Kei, sebenernya gue sama Mitha tau tentang penyakit leukemia lo” ucap Diana pelan. Keisha terkejut ternyata kedua sahabatnya mengetahui tentang itu. Seketika air mata Keisha menetes dan dia langsung menghapusnya.
“hah? Gue kena leukemia? Kalian tau darimana? Gue gapapa kok, gue sehat-sehat aja” ucap Keisha, dia mengalihkan pandangannya kearah lain agar sahabatnya tak melihat bahwa Keisha menangis. Mitha memeluk Keisha.
“ Kei, udahlah lo ga usah ngelak lagi mama lo udah cerita semuanya. Gue tau lo berusaha buat ga nunjukin rasa sakit lo sama kita-kita karna lo ga mau ngeliat kita ikutan sedih, tapi gue sama Diana justru tambah sedih ngeliat lo harus berusaha kuat padahal lo ngerasa kesakitan. Please Kei ngga usah bohong lagi sama kita”  Mitha menangis saat mengatakan itu. Keisha memeluk Mitha dan air mata mengalir deras dari matanya.
“ maaf, maaf karna gue udah ga cerita sama kalian. Maaf banget”
“ Kei, kita semua sayang sama lo, kita ga mau lo kenapa-kenapa” lanjut Diana. Keisha semakin sedih dan terus menangis dia tetap memeluk Mitha.
“ udah Kei, lo ga usah nangis kita ngerti keadaan lo tapi sekarang bukan saatnya buat lo nangis.” ucap Mitha. Keisha segera melepas pelukannya dan mengusap air matanya. Mitha memegang kedua bahu Keisha dan berkata “ Kita mau lo sembuh. Kita mau lo sehat dan bercanda sepuasnya lagi kayak dulu. Please Kei, lo mau yaa untuk tranfusi sumsum tulang belakang”
Keisha melepaskan tangan Mitha dari bahunya.
“ untuk itu gue ga tau, gue takut”
“apa yang lo takutin Kei. Kita tau lo bukan orang yang penakut.” Tambah Diana.
“ kalian ga tau, apa rasanya ngelakuin tranfusi sumsum tulang. Itu… itu rasanya sakit banget, lebih sakit dari apapun.”
“ tapi waktu itu lo kuat kan Kei, lo bisa. Kenapa sekarang ngga?”
“ waktu itu karna gue yakin, gue akan sembuh dan ga sakit lagi. Tapi sekarang setelah gue tau penyakit itu bisa kambuh lagi, gue ragu untuk apa gue tranfusi kalau ternyata penyakitnya bisa dateng lagi.”
“ Kei, kalo lo pesimis kayak gini penyakit itu akan merasa menang dari lo karena dia udah bisa ngancurin tubuh lo. Lo mau tubuh lo dikendaliin sama penyakit itu. Ngga kan?” jawab Mitha.
“ Kei, orang tua lo udah berusaha ngelakuin yang terbaik buat lo, lo mau ngecewain mereka. Kei lo harus sehat lagi, kita harus ngumpul-ngumpul lagi, bercanda-canda lagi, ngelakuin apapun semau kita tanpa ada halangan. Lo juga mau ngewujudin mimpi lo kan, mau bikin pameran lukisan sendiri. Ayo lah Kei, kita Cuma mau yang terbaik buat lo”.
Keisha terdiam memikirkan kata-kata kedua sahabatnya, lalu Diana dan Mitha memeluk Keisha.
Keisha mengambil nafas dan berkata “’ oke, gue mau tranfusi” jawab Keisha.
“ serius Kei?” tanya Mitha. Keisha hanya mengangguk dan tersenyum.
“ makasih yaa, kalian udah nguatin gue, kalian sahabat gue yang terbaik.. Pelukaaannn…. “ kata Keisha senang. “ tapi Siska mana?” tanyanya tiba-tiba
“ dia lagi sama gebetan barunya, anak basket” jawab Diana.
“tapi lo tenang aja kita ga ngasih tau dia ko” tambah Mitha.
***
Keisha pulang sekolah bersama Kevin, namun seperti biasanya mereka mampir dahulu di taman. Dan duduk dibawah pohon yang teduh.
 “aku boleh tau impian kamu” tanya Kevin.
“ aku mau bikin pameran lukisan outdoor” jawab Keisha.
“ outdoor?”
“ yaa, kayak disebuah taman gitu. Kamu sendiri apa impian kamu?”
“aku mau jadi dokter. Jadi kalo kamu sakit aku bisa ngobatin kamu”. Keisha segera memandang wajah Kevin dengan mata berair. “Kamu kenapa mau nangis?”
“ ah ga, mungkin karena anginnya kenceng jadi mata aku sedikit pedih”
“ Setelah lulus, aku mau masuk jurusan kedokteran makanya dari sekarang aku harus belajar lebih giat lagi. Kamu juga ya Kei, aku bakal setia ngajarin kamu.”
“ ga ah, masa aku diajarin kamu terus emangnya aku ga pinter-pinter apa!”
“hehehehe….. iya iya, sekarang kamu pinter” Kevin mengelus kepala Keisha. Kemudian memeluknya, Keisha terus memandangi wajah Kevin yang sedang tersenyum lepas dan berkata dalam hati…
aku ga mau bikin kamu sedih Vin, aku juga ga mau jadi penghalang kesuksesan kamu. Aku ga mau impian kamu tertunda gara-gara aku. Aku ingin kamu bahagia walau tanpa aku. Kamu harus janji Vin.
***
Dikamar Keisha masih memikirkan apa dia yakin akan melakukan tranfusi itu. Keisha melihat ke langit-langit kamarnya dia pandangi bintang-bintang kuning itu. Keisha memejamkan mata sejenak dan mulai berkata dalam hati ‘Aku Kuat, Aku Pasti Bisa Ngalahin Penyakit ini, Aku Harus Kuat!!’ Akhirnya Keisha turun dan menemui papanya di ruang tamu. Keisha bilang kalau dirinya mau berangkat ke Singapore dan melakukan tranfusi itu setelah dia mengikuti ulangan sekolah. Kedua orang tua Keisha menyetujuinya dan tampak senang mendengar berita itu. Ulangan kenaikan sekolah tinggal sebulan lagi. Keisha dan sahabat-sahabatnya semakin giat belajar. Apabila mereka kesulitan, mereka akan bertanya pada Kevin.
Menjelang ulangan kondisi Keisha semakin ngedrop, dia sering mengeluarkan keringat dingin namun itu bisa diatasinya dengan minum obat. Saat ulangan mereka hanya fokus untuk belajar, mereka tidak keluar rumah hanya untuk sekedar jalan-jalan atau belanja seperti biasanya. Setelah ulangan selesai, keesokan harinya Keisha harus segera berangkat ke Singapore, jadi dia tidak ikut acara kemping disekolahnya. Oleh sebab itu, dihari ulangan terakhir Keisha mengajak Kevin untuk menemaninya seharian penuh. Mereka berjalan-jalan ke toko-toko dan kafe, terakhir Keisha mengajak Kevin untuk melihat air mancur. Air mancur dimalam hari sangat indah dihiasi dengan lampu warna-warni. Saat sedang memandangi air mancur Kevin memeluk Keisha dari belakang. Keisha hanya menoleh kemudian tersenyum.
Kevin berkata “ aku ingin bersama terus sama kamu” kemudian dia mencium kepala Keisha. Keisha hanya memegang tangan Kevin yang berada dibahunya dengan erat.
“ ayo pulang, udah malem besok kan kita mau kemping” ajak Kevin. Tapi Keisha menahan tangan Kevin dia berkata “ sebentar lagi, aku ingin merasakan ini sedikit lebih lama”. Kevin memahaminya. Kemudian Kevin mengantarkan Keisha pulang. Keisha tak memberitaukan kepergiannya ke Singapore kepada Kevin.
Dirumah orang tua Keisha sudah membereskan barang-barang yang akan mereka bawa besok. Diana dan Mitha juga sudah tiba dirumah Keisha, karena mungkin besok mereka tidak bisa mengantar Keisha ke bandara. Keisha menjelaskan bahwa dia tidak memberitaukan Kevin mengenai penyakitnya dan kepergiannya. Keisha juga memohon agar mereka juga tidak menceritakannya kepada siapa pun. Setelah Diana dan Mitha pamit pulang. Keisha mengajak Amel untuk bertemu, mereka bertemu dikafe daerah komplek mereka.
“ maaf ya Mel, gue ganggu lo”
“ gapapa Kei, ada apa sampe lo ngajakin gue ketemuan?”
“ sebetulnya sih ga ada apa-apa. Gue cuma mau ngobrol-ngobrol aja sama lo, udah lama juga kan, kita ga ngobrol berdua kayak gini.” Keisha tersenyum kemudian melanjutkan perkataannya “gue ngerasa hubungan lo sama Kevin dekeet banget…” belum selesai Keisha ngomong Amel sudah berkata “ ah, ga ko Kei, gue sama Kevin ga ada apa-apa. Serius deh”
“ udahlah, lo ga usah bohong sama gue. Gue tau lo masih suka sama Kevin, gue ngerti ko”
“iya Kei, sorry ya gue emang masih suka sama Kevin. Tapi lo tenang aja gue ga akan ngerusak hubungan kalian, gue cuma mau bersahabat aja sama kalian.”
“ kalo diliat-liat lo sama Kevin cocok kok, kalian kompak. Mel lo mau ga janji sama gue satu hal?”
“apa Kei”
“siapa pun dari kita harus bisa bikin Kevin bahagia, gaboleh bikin Kevin sedih.”
“ lho, kenapa gue juga harus janji Kei, kan yang pacarnya lo. Harusnya lo yang bikin dia bahagia”
“ ya kan, kita berdua sama-sama sayang sama Kevin”
“ ya udah deh Kei, terserah lo aja”
“ ya udah kalo gitu, balik yuk udah malem”
“ yuk”
***
Keisha dan orang tuanya sudah sampai dibandara, hp Keisha terus berdering ternyata Kevin menelponnya namun Keisha tak mau menjawabnya. Puluhan sms juga dikirim Kevin dan menanyakan hal yang sama ‘ kamu dimana? Kamu ga ikut acara kemping?’ Keisha tetap tak membalasnya. Lalu ada satu sms dari Mitha ‘hati-hati dijalan ya Kei, semoga lo cepet sembuh dan sehat terus, dan kita bisa ngumpul lagi’ Keisha menangis membaca sms tersebut dan membalasnya ‘makasih ya, gue mohon doanya aja, kalian juga ya sehat terus dan semoga sukses’.
Disekolah Kevin terus mencoba menguhubungi Keisha namun tetap tak dijawab. Akhirnya Kevin menanyakan kepada Amel, Siska, Diana dan Mitha namun mereka tak memberitahukan apapun. “ Mit, lo pasti tau sesuatu kan, iya kan Mit? Sekarang Keisha dimana? Kenapa dia ga mau ngangkat telpon gue atau bales sms gue?”
“ namanya juga dipesawat mana boleh nyalain hp?” ucap Siska pelan.
“ hah? Pesawat? Emang Keisha mau kemana Sis?”
“ Mitha bilang Keisha mau liburan dan pindah ke Singapore dia ga mau ikut kemping bareng kita”
“apa?”
“ssso sorry Vin, Keisha bilang dia ga mau ngasih tau lo kita juga ga boleh ngasih tau lo” jelas Mitha.
Tiba-tiba ada panggilang masuk dari Keisha, Kevin segera mengangkatnya “ halo, Kei”
“ halo Vin” suara Keisha terdengar lemas.
“ kamu dimana? Kenapa kamu ga dateng? Aku jemput ya? Trus kenapa Siska bilang kamu dipesawat dan……”
“ Vin, vin dengerin aku dulu. Aku cuma mau bilang……
Maaf atas sikap aku ini, dan terimakasih atas segala kebahagiaan dan kenangan indah yang kamu kasih ke aku. Aku cinta kamu Vin” Keisha segera menutup telponnya. Dan itulah percakapan terakhir antara Keisha dan Kevin dan juga sahabat-sahabatnya.
***
Keisha berhasil menjalani tranfusi tersebut dan dia sekolah diSingapore. Namun benar seperti dugaan Keisha sebelumnya walaupun melakukan tranfusi dirinya tak benar-benar sembuh. Sudah setahun lebih dia berada di Singapore. Awalnya kondisi tubuhnya semakin membaik namun setelah beberapa bulan menjalani tranfusi tubuhnya malah semakin melemah namun dia tidak merasakan sakit sedikitpun. Selama disana selain sekolah Keisha juga belajar melukis, lukisannya sudah ada 50an lebih. Dan bulan depan Keisha dan orang tuanya akan kembali ke Indonesia untuk mewujudkan impiannya.
***
Setelah sampai diJakarta Keisha segera mempersiapkan pamerannya. Sebelumnya dia pergi mengunjungi rumah Diana dan Siska yang berdekatan dengan rumahnya. Mereka tampak senang bertemu lagi dan mereka memilih untuk merayakannya di kafe Mitha. Setelah lulus sekolah Mitha memutuskan untuk membuka kafe sambil kuliah, Diana dan Siska memilih untuk kuliah. Mereka kuliah dikampus yang sama.
“ lo, gimana Kei? Kuliah juga?” tanya Diana.
“ ya, gue ngambil seni. Dan rencananya 3 minggu lagi gue bikin pameran”
“waaahh, sebentar lagi impian lo bakal terwujud dong” ucap Siska.
“ amin”
“ bentar yaa, gue tinggal dulu” ucap Mitha. Hp Keisha terjatuh ke bawah meja dan dia harus mengambilnya saat sedang menunduk terdengar suara “hai, semua” sapa seseorang, terdengar seperti suara seorang wanita dan Keisha mengenali suara itu. Saat Keisha ingin bangun, kepalanya terpentok meja “aaawww”
Tiba-tiba ada tangan seseorang yang memegang tangannya dan membantunya untuk bangun, setelah menengok Keisha tampak terkejut ternyata itu adalah Kevin. Keisha tak tau harus bersikap bagaimana dan dia bingung.
“makasih”
“iya”
Hanya percakapan itu saja yang terjadi diantara mereka. Setelah pertemuan itu mereka jadi sering bertemu, Keisha sering melihat Kevin bersama dengan Amel. Dan saat ada waktu senggang Keisha mengajak Amel ke kafenya Mitha.
“ gimana keadaan lo Kei?”
“baik kok. E..e…”
“kenapa Kei?”
“e..e.. lo sama Kevin?”
“oh, sorry ya Kei gue udah jadian sama Kevin kita udah jalan setahun. Asal lo tau Kei, waktu lo ninggalin Kevin, dia sedih banget bahkan nilai-nilainya sempet turun. Tapi gue inget janji kita Kei, kalo salah satu diantara kita harus ada yang bisa bahagian Kevin. Dan itu gue orangnya, bukan lo.”
Amel kembali melanjutkan ucapannya “walapun mungkin sampai saat ini dia masih cinta sama lo. Tapi seenggaknya gue ga akan bikin dia sedih.”
Keisha hanya terdiam dia merasa bersalah namun dia hanya menatap mata Amel.
***
Kevin melanjutkan pendidikannya diuniversitas favoritnya dan mengambil jurusan kedokteran seperti yang dikatakannya dan dia bekerja membantu ayahnya dirumah sakit. Keisha harus tetap rutin memeriksakan kesehatannya dirumah sakit karena saat ini dia merasa kondisi tubuhnya semakin melemah. Keisha menemui Dokter Taufan. Saat Kevin diminta ayahnya untuk  memeriksa berkas pasien  yang dirujuk untuk diperiska secara rutin di Jakarta, Kevin terkejut saat melihat nama Keisha Anandita dia segera berlari dan menanyakan kepada ayahnya mengenai Keisha. Ketika memasuki ruangan Kevin melihat Keisha sedang berbicara dengan ayahnya.
“Keisha” panggil Kevin.
“Kevin”
“kamu… kamu… ayo ikut aku” Kevin menarik tangan Keisha.
“apaan sih, lepasin Vin sakit”
Kevin melepaskan tangan Keisha. “jadi selama ini kamu sakit. Kenapa kamu ga ngasih tau aku”
Keisha hanya menunduk, dia tak berani menatap Kevin. “maaf. Maaf. Maaf.”
Kevin memeluk Keisha erat “kamu bodoh Kei, kamu bodoh. Kamu pikir dengan kamu ngga ngasih tau aku, aku bakal baik-baik aja. Gimana kalo aku tau tentang ini semua saat kamu udah ga ada, aku bakal tambah sedih Kei. Please jangan tinggalin aku lagi. oke?”
Keisha menangis seketika dan dia memeluk Kevin erat. “maaf Vin”.
Hubungan Keisha dan Kevin kembali membaik, walaupun kondisi tubuh Keisha tidak kembali membaik melainkan semakin rapuh dia tak tau berapa lama lagi dia akan hidup. Keisha, Kevin, sahabat-sahabatnya, dan keluarganya masih sibuk untuk mempersiapkan pameran besok. Keisha tak sabar menantikan hari esok, hari dimana impiannya akan terwujud dan semuanya kembali bahagia. Keisha tak bisa tidur malam ini, kemudian ada sms dari Kevin.
‘sampai bertemu besok yaa, hari dimana impian kamu akan terwujud’
‘iya, sampai ketemu besok’
‘goodnight. I love you’
‘love you to’.
Tengah malam penyakit Keisha kembali kambuh dia merasakan nyeri disekujur tubuhnya dan keluar keringat dingin. Keisha merasa sangat lemah, namun dia berusaha kuat dan meminum obatnya, akhirnya dia bisa tertidur nyenyak.
Pagi harinya wajah Keisha tampak pucat sekali, tapi dia mengatakan dirinya tidak apa-apa. Mamanya menyakinkannya “ kamu beneran gapapa”.
“gapapa mah. Ya udah yuk, kita jalan aku udah ga sabar”
***
Keisha sudah sampai ditempat pamerannya ternyata sudah lumayan yang datang dia tampak senang. Keisha sangat menyukai hati itu, dia seperti mendapatkan kebahagiaan yang sempurna, semua orang yang disayanginya berada disisinya dan bahagia bersama. Menjelang sore masih banyak pengunjung yang datang Keisha masih sangat bersemangat tapi wajahnya tampak sangat pucat. Kevin menarik tangannya.
“ Ikut aku sebentar”
“ada apa?”
“ kamu yakin kamu sehat? Muka kamu pucet banget Kei?”
“aku gapapa, masa dihari yang aku tunggu ini, aku sakit.” Keisha tersenyum tapi kepalanya merasa sangat pusing dan pandangannya kabur. Tapi Keisha masih bisa mengendalikan dirinya.
“ aku mau ngasih kamu sesuatu?”
“ apa”. Kevin memberikan sebuah kalung dengan liontin peri kecil. Sangat indah. Dan memasangkannya dileher Keisha. Keisha sudah merasa tak kuat, dan seakan tubuhnya akan roboh.
“ Vin, kamu bisa peluk aku.” Kevin menatap Keisha.
“aku cuma pengen dipeluk kamu”. Akhirnya Kevin memeluk Keisha. Keisha menyandarkan tubuhnya dipelukan Kevin. Kevin merasakan ada yang aneh dengan Keisha dan dia memutuskan untuk mengirim sms ke Amel, Diana, Mitha, Siska dan keluarganya Keisha untuk datang ketempatnya. Dan melihat mereka.
“ vin, hari ini aku bahagia banget, melebihi kebahagian yang pernah aku rasain selama ini. Hari ini impian aku terwujud Vin, sahabat-sahabat aku semuanya ada disini, lukisan aku dapat dilihat orang, usaha aku ngga sia-sia, dan kamu juga ada sisi aku. Aku bahagia Vin”
Kevin hanya terdiam dan dia menangis karena sedih mendengar perkataan Keisha. Begitu juga dengan semuanya, mereka yang melihat tampak sedih.
“ Vin, aku rasa impian aku udah terwujud, dan ga ada lagi yang mau aku lakuin”
“kamu mau ngomong apa sih Kei”
“ aku udah bahagia sekarang Vin, aku ngga mau kalo nantinya aku bakal ngerasain sedih lagi”
Kevin tak kuasa menahan air matanya, dia hanya mampu mengucapkan “Kei”
“iya Vin”
“I love tou”
“ I love you too, Vin. Terus peluk aku ya Vin, biar aku ngerasa nyaman dan aku ga takut apapun”.
“ iya Kei, aku bakal terus meluk kamu”ucap Kevin. Mata Keisha perlahan mulai menutup dan tubuhnya benar-benar tak berdaya. Diwajahnya tampak kebahagiaan yang dirasakannya dan dia juga tersenyum.
Kevin akhirnya menyadari Keisha telah tiada, tapi dia tetap memeluk Keisha dan mengucapkan “I love you, Kei” untuk yang terakhir kalinya…